Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perencanaan Produksi Massal

 

Perencanaan Produksi Massal

Perencanaan Produksi Massal

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Memahami pengertian dan karakteristik produksi massal
  2. Memahami dan menganalisa perencanaan produksi massal
  3. Memahami dan menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
  4. Memahami dan menerapkan proses produksi massal
  5. Memahami dan membuat perencanaan produksi massal
  6. Memahami dan membuat indikator keberhasilan tahapan produksi massal
  7. Memahami cara melakukan produksi massal

Kompetensi Dasar

  • 3.10 Menganalisa perencanaan produksi massal
  • 3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
  • 3.12 Menerapkan proses produksi massal
  • 4.10 Membuat perencanaan produksi massal
  • 4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi massal
  • 4.12 Melakukan produksi massal

Produksi merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan produk baru. Produksi yang dilakukan secara terus-menerus dalam jumlah yang besar disebut produksi massal. Perusahaan pada umumnya melakukan produksi massal, artinya tidak melakukan produksi dalam jumlah sedikit. Pada awal mulanya, produksi massal dilakukan dengan tenaga manusia, namun tenaga manusia memerlukan waktu produksi yang lama dan tidak konsisten, sehingga tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin yang memiliki kecepatan dan hasil yang lebih baik. Dalam melakukan produksi massal, perusahaan harus mengidentifikasi peluang terhadap kondisi pasar, agar produk yang dibuat dalam produksi massal dapat terjual dengan baik. Apakah Anda tahun apa saja proses yang dilakukan pada produksi massal? Agar dapat memahami lebih mendalam tentang perencanaan massal, simak uraian materi berikut dengan saksama!

A. Analisis Perencanaan Produksi Massal

Istilah produksi massal pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 melalui artikel yang ditulis di Encyclopaedia Britannica. Artikel tersebut ditulis oleh seseorang yang bekerja di perusahaan Ford Motor. Sebelumnya, korang The Newyork Times menggunakan istilah produksi massal (mass poduction) di dalam judul berita utamanya. Konsep produksi massal dapat dijumpai di berbagai jenis produk, mulai dari makanan, air mineral, sampai perakitan (komputer, kendaraan bermotor, dan peralatan rumah tangga). Produksi massal juga disebut sebagai produksi mengalir atau produksi terus-menerus yang merupakan suatu proses produksi yang dibuat dalam jumlah besar. Menurut Laudon, mass customization adalah kemampuan untuk menawarkan produk atau jasa yang disesuaikan secara indvidu menggunakan sumber daya produksi yang sama seperti mass production.

Sebelum berkembangnya teknologi, proses produksi massal menggunakan tenaga manusia. Penggunaan tenaga manusia dalam produksi massal memiliki kekurangan, yaitu proses produksi membutuhkan waktu lama dan kurang konsisten terhadap hasil produk. Seiring berkembangnya teknologi, tenaga manusia mulai banyak ditinggalkan dan berganti menggunakan teknologi/mesin. Proses produksi yang menggunakan mesin dapat disebut produksi massal (mass prduction). Ciri-ciri utama produksi massal adalah membuat produk yang macamnya terbatas (low variety), namun memiliki harga yang murah (low price), serta waktu produksinya lebih cepat.

Terdapat empat pendekatan dalam produksi massal menurut Gilmor dan Joseph, antara lain:

1. Adaptive customization

Adaptive customization merupakan manufaktur yang menawarkan produk standar, namun masih dapat disesuaikan. Produk yang dirancang dalam bentuk standar tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga masih dapat mengubahnya sendiri. Contoh adaptive customization adalah laptop. Pengguna dapat memodifikasi laptopnya, misalnya menambah RAM atau mengganti SSD.

2. Cosmetic customization

Cosmetic customization merupakan pendekatan yang menyajikan produk dengan standar yang berbeda-beda untuk pelanggan. Pendekatan ini tepat ketika pelanggan menggunakan produk yag sama, namun berbeda cara penyajiannya untuk pelanggan khusus. Contoh cosmetic customization adalah dibuatnya media penyimpanan (flash drive) dengan berbagai kapasitas, yaitu 32 GB, 64 GB, 128 GB, dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

3. Collaborative customization

Collaborative customization merupakan pendekatan di mana pelanggan melakukan dialog untuk membantu mengartikulasikasn kebutuhan konsumen dan membuat produk yang disesuaikan dengan kepentingan konsumen. Contohnya pada usaha pembuatan software di mana pelanggan dapat berkonsultasi atau berdialog secara langsung mengenai software yang diinginkan.

4. Transparent customization

Transparent customization merupakan pendekatan yang menyediakan produk/layanan yang unik untuk pelanggan tanpa membiarkan mereka mengetahui secara eksplisit bahwa produk barang atau jasa tersebut telah disesuaikan untuk mereka. Pendekatan transparan tepat untuk kustomisasi ketika kebutuhan spesifik pelanggan dapat diprediksi dengan mudah atau dapat disimpulkan, terutama ketika pelanggan menyatakan kebutuhan mereka berulang kali. Contohnya adalah casing handphone yang dibuat dengan warna yang berbeda karena didasarkan pada keinginan banyak individu.

Keberadaan teknologi yang tepat guna dan proses kerja yang fleksibel memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan barang atau jasa bagi pelanggan perorangan dalam volume tinggi dan dengan harga yang relatif rendah. Hal tersebut menyebabkan persaingan lebih kompetitif dalam memenuhi keinginan setiap pelanggan serta mampu menang dalam persaingan global. Dengan adanya produksi massal ini tentunya sangat membantu para wirausaha untuk menyediakan kebutuhan konsumennya. Namun, dalam melakukan produksi massal dibutuhkan pengetahuan mengenai proses produksi dan perencanaannya agar mencapai hasil yang maksimal. Proses dan perencanaan produksi massal kurang lebih sama dengan produksi pada umumnya, hanya saja produksi massal memiliki skala yang lebih besar daripada produk biasa.

1. Konsep produksi secara umum

Dalam arti sempit, produksi merupakan usaha manusia mengolah atau mengubah sumber-sumber ekonomi (bahan-bahan) menjadi produk baru. Sedangkan dalam arti luas, produksi adalah setiap kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna (manfaat) suatu barang/jasa yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Jadi, inti dari kegiatan produksi adalah menambah atau menciptakan nilai guna atau manfaat dari suatu produk barang/jasa.

Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Penambahan nilai guna atau manfaat yang diciptakan terdiri atas manfaat bentuk, manfaat tempat, dan manfaat waktu. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut.

a. Manfaat bentuk (form utility)

Penambahan jenis manfaat bentuk dari suatu barang biasanya menggunakan bahan bekas yang dikembangkan menjadi produk tertentu dengan manfaat yang sama atau berbeda sehingga memiliki nilai jual tinggi. Contohnya adalah wirausaha yang membuka usaha pengolahan ban bekas menjadi produk seperti kursi, meja, sandal jepit, karpet, ayunan, vulkanisasi ban, dan sebagainya.

b. Manfaat tempat (place utility)

Seorang wirausaha membuka usaha penjualan batu-batu sungai di daerah perkotaan yang diambil dari sungai desa. Contoh lain, yaitu seorang petani membawa hasil kebun kelapanya untuk dijual di pasar di kota.

c. Manfaat waktu (time utility)

Seorang wirausaha melakukan kegiatan menyimpan sebagian padi hasil panennya untuk dijual atau dimanfaatkan pada musim paceklik. Contoh lain, yaitu wirausaha yang membuka usaha pembuatan jas hujan untuk dijual menjelang atau pada saat musim hujan.

Produk yang dihasilkan dari proses produksi terdiri dari dua jenis, yaitu produk barang dan produk jasa. Produk barang adalah hasil dari kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat fisik atau kimia, serta ada jangka waktu antara saat produksi dengan saat dikonsumsi. Selain itu, ada pula istilah lain yang selalu terkait dengan kegiatan produksi, yaitu produktivitas dan produsen.

Produktivitas merupakan nilai output dalam hubungannya dengan kesatuan input tertentu, serta umumnya dinyatakan sebagai perbandingan dari hasil kerja rata-rata yang berhubungan dengan jam kerja rata-rata dari tenaga kerja yang diberikan dalam proses tersebut. Sedangkan yang dimaksud produsen adalah orang, badan, atau lembaga yang menghasilkan produk atau yang menyelenggarakan proses produksi. Proses produksi menunjukkan cara, metode, ataupun teknik bagaimana menciptakan atau menambah nilai guna barang/jasa dengan mempergunakan sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor ekonomi).

2. Pengertian perencanaan produksi

Perencanaan produksi adalah perencanaan jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi sehingga dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan proses produksi sehingga dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan proses produksi tersebut.

Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi menuntut penaksiran atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan disediakan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, peramalan merupakan bagian integral dari perencanaan produksi.

Hasil dari perencanaan produksi adalah sebuah rencana produksi yang merupakan faktor penting bagi keberlangsungan suatu perusahaan. Tanpa adanya rencana produksi yang baik, maka tujuan perusahaan tidak akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien, sehingga faktor-faktor produksi yang ada akan dipergunakan dengan boros.

Menurut Sukaria Simulingga, perencanaan produksi meliputi beberapa hal berikut.

a. Mempersiapkan rencana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh pabrik yang meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan.

b. Menjadwalkan proses operasi setiap order pada stasiun kerja terkait.

c. Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap order kepada pemesan

d. Membuat jadwal penyelesaian setiap produk yang diproduksi.

e. Merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang dibutuhkan dari luar (bought out items) dan bahan baku.


3. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan produksi

Sebelum menetapkan langkah-langkah perencanaan produksi, setiap perusahaan harus mempertimbangkan hal yang berkaitan dengan produksi. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan tersebut sebagai berikut.

a. Jumlah kebutuhan produksi per produk selama periode tertentu.

b. Kebijakan persediaan terhadap jumlah persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan setengah jadi, dan barang jadi. Bahan baku merupakan bahan mentah utama yang diperlukan untuk membuat barang hasil produksi. Sedangkan bahan penolong adalah bahan yang diperlukan untuk proses produksi namun hanya dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi saja.

c. Tersedianya bahan baku, bahan penolong, dan tenaga kerja.

d. Kebijakan kapasitas mesin atau kapasitas produksi.

e. Tersedianya fasilitas produksi, seandainya terjadi penambahan atau pengurangan kapasitas produksi.

f. Jumlah produksi yang ekonomis.

g. Jadwal produksi dalam satu periode anggaran tertentu.

h. Skala produksi dan karakteristik proses produksi.

i. Dampak dari lamanya proses produksi.

Setiap wirausaha atau manajer produksi suatu perusahaan melakukan langkah-langkah perencanaan produksi sebagai berikut.

a. Penelitian dan pengembangan produk.

b. Mencari gagasan dan seleksi produk.

c. Menetapkan skala produksi.


4. Jenis-jenis perencanaan produksi

Perencanaan produksi yang terdapat dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menurut jangka waktu yang terdiri atas:

a. Perencanaan produksi jangka pendek (perencanaan operasional)

Perencanaan produksi jangka pendek adalah penentuan tingkat kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun mendatang atau kurang, dengan tujuan untuk mengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan, dan fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan pabrik. Perencanaan produksi jangka pendek disebut dengan perencanaan operasional karena berhubungan dengan pengaturan operasi produksi.

b. Perencanaan produksi jangka panjang

Perencanaan produksi jangka panjang adalah penentuan tingkat kegiatan produksi yang akan dilakukan lebih dari satu tahun (biasanya sampai dengan lima tahun mendatang). Tujuan produksi jangka panjang adalah untuk mengatur pertambahan kapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekspansi pabrik, dan pengembangan produk (product development).


5. Fungsi dan tujuan perencanaan produksi

Fungsi dan tujuan perencanaan produksi secara umum adalah untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam, dan ke luar pabrik sehingga dapat tercapai posisi keuntungan yang optimal.

Adapun fungsi perencanaan produksi sebagai berikut.

a. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategis perusahaan.

b. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian.

c. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.

d. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana strategis.

e. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.

f. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi.


Sedangkan tujuan perencanaan produksi, antara lain:

a. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.

b. Menetapkan jumlah saat pemesanan bahan baku serta komponen secara ekonomis dan teradu.

c. Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin, dan tenaga kerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan fluktuasi permintaan pada suatu periode.


6. Faktor-faktor yang menjadi dasar penilaian kinerja usaha dalam perencanaan produksi

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi di perusahaan.

Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh konsumen merupakan suatu metode yang cukup baik. Hal tersebut karena dengan berbasis keinginan konsumen, maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh konsumen menjadi lebih kecil. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun, laba sering kali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.

Berikut beberapa faktor yang berhubungan dengan laba dan digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk.

a. Kualitas produk

Berkaitan dengan seberapa baik produk uang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan memengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

b. Biaya produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biasa produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

c. Waktu pengembangan produk

Waktu pengembangan produk akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetensi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

d. Biaya pengembangan

Biaya pengembangan merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

e. Kapabilitas pengembangan

Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.

Perencanaan dan pembuatan suatu produk, baik yang baru atau sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik secara keseluruhan. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, lalu diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.


B. Manajemen, Sistem, dan Sumber Daya Produksi

1. Manajemen produksi

Manajemen produksi adalah suatu proses berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Dalam manajemen produksi dilakukan kegiatan manajemen yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa.

*Updating .......


Rangkuman:

  • Produksi Massal juga disebut sebagai produksi mengalir atau produksi terus-menerus merupakan suatu proses produksi yang dibuat dalam jumlah besar.
  • Kegiatan produksi adalah menambah atau menciptakan nilai guna atau manfaat dari suatu barang/jasa.
  • Produksi barang adalah hasil dari kegiatan produksi yang mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia, serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan. Sedangkan produk jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat-sifat, baik fisik maupun kimia serta tidak ada jarak waktu antara saat produksi dengan dengan saat dikonsumsi.
  • Perencanaan produksi merupakan perencanaan jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan.
  • Manajemen produksi adalah proses berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
  • Proses perencanaan produk dan produksi mempertimbangkan peluang pengembangan produk yang diidentifikasi oleh banyak sumber, mencakup usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim pengembangan produk, dan analisis keunggulan para pesaing.

Posting Komentar untuk "Perencanaan Produksi Massal"

Night Mode